KARYA ILMIAH DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN
PADA MASYARAKAT
Oleh : XI-IA2
SMAN 8 KEDIRI
SMAN 8 KEDIRI
Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No. 77
Kediri
2011/2012
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbingan dan petunjuk serta kemudahan
yang diberikan oleh-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Pemukiman pada Masyarakat dengan baik
dan lancar. Penyusunan karya ilmiah ini sebagai wujud partisipasi kami dalam
acara Dies Natalis SMAN 8 Kediri yang ke-20.
Karya
ilmiah Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah
Pemukiman pada Masyarakat ini disusun berdasarkan fakta dan situasi kondisi
yang ada pada sekarang ini. Fakta tersebut didapatkan dari hasil penelitian
yang telah kami lakukan dilingkungan sekitar tempat tinggal kami. Dengan
harapan karya ilmiah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca, sehingga pembaca
menjadi orang yang lebih bertanggungjawab terhadap lingkungan disekitar tempat
tinggal mereka. Dan menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat.
Karya
ilmiah ini disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan jelas.
Sehingga lebih mudah dicerna dan dipahami oleh pembaca. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan karya
ilmiah ini, yang telah membantu kami menyumbangkan ide-idenya.
Akhir
kata, semoga dengan membaca karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menjadi motivasi kita untuk lebih menjaga dan merawat lingkungan
disekitar kita. Penulis mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari semua
pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Kediri, Januari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 5
BAB II DAMPAK PENECEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN MASYARAKAT
2.1 Pengertian 6
2.2 Polutan yang berasal dari limbah
pemukiman 6
2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah
pemukiman pada masyarakat 6
BAB III CARA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN
3.1 Tindakan Prefentif 7
3.2 Tindakan kuaratif 7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 8
4.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbahnyasudah melimpah khususnya di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman).
Limbah pemukiman dapat terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga).
Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotorannya disembarangan tempat seperti : di jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya.
Limbah juga banyak diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan pencemaran udara ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan, bungkus deterjen dan sebagianya.
Limbaha pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia. Limbah pemukiman masayarakat mempunyai dampak bagi manusia yaitu seperti penyakit diare, tifus bahkan ada juga yang deman, batuk berdarah karena virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan baik.
Limbah pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang harus ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi sumber dari segala sumber masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan ini pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tesebut yaitu dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan masyarakat.
1.2 Rumusan
Masalah.
Dari latar belakang yang diatas,
maka dapat kita ketahui rumusan masalahnya, antara lain
:
1.2.1 Bagaimanakah dampak limbah pada
permukiman masyarakat?
1.2.2 Bagaimanakah mencegah limbah tersebut ?
1.2.3 Bagamanakah menanggulangi limbah tersebut pada lingkungan yang hidup?
1.2.2 Bagaimanakah mencegah limbah tersebut ?
1.2.3 Bagamanakah menanggulangi limbah tersebut pada lingkungan yang hidup?
1.3 Tujuan.
1.3.1
Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan kita agar terlindungi
dari pencemaran udara.
1.3.2 Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat memberikan informasi kepada masyarakatagar tidak membuang limbah di sembarangan tempat.
1.3.2 Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat memberikan informasi kepada masyarakatagar tidak membuang limbah di sembarangan tempat.
1.4 Manfaat
1.4.1 Jika pencemaran limbah belum
terjadi, maka kita berusaha untuk tidak membuat limbah pemukiman pada
masyarakat.
1.4.2 Jika limbah itu sudah terjadi, maka kita harus bisa menanganinya dengan baik dan benar.
1.4.2 Jika limbah itu sudah terjadi, maka kita harus bisa menanganinya dengan baik dan benar.
BAB II
DAMPAK
PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT.
2.1 Pengertian.
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai,lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia atau masuknya zat
atau bahan pencemar ke dalam air yang berdampak negatif terhadap manusia,
hewan, tumbuhan atau organisme yang tinggal di lingkungan tersebut.
2.2 Polutan yang berasal dari limbah
pemukiman.
2.2.1 Sampah organic
Seperti
air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
2.2.2 Sampah anorganic.
Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
tiksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
thermal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah
pemukiman pada masyarakat.
Dampak pencemaran air yang disebabkan
oleh limbah pemukian antara lain :
2.3.1 Berkurangnya jumlah oksigen
yang digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
2.3.2 Pembuangan sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang mengahasilkan oksigen.
2.3.3 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, jadi bisa mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
2.3.4 Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan enceng gondok (eichornia crassipes).
2.3.5 Tumbuhan air yang mati dapat mengalami proses pembusukan. Proses pembusukan tumbuhan ini akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
2.3.2 Pembuangan sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang mengahasilkan oksigen.
2.3.3 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, jadi bisa mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
2.3.4 Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan enceng gondok (eichornia crassipes).
2.3.5 Tumbuhan air yang mati dapat mengalami proses pembusukan. Proses pembusukan tumbuhan ini akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
BAB III
CARA
MENCEGAH DAN MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN.
3.1 Cara mencegah limbah pemukiman ( tindakan
prefentif).
Untuk
mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan,
maka dilakukan upaya-upaya pencegahan sebagai berikut :
3.1.1 Tidak membuang sampah kesungai.
3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan.
3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb, Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.
3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan.
3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb, Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.
3.2 Cara menanggulangi
limbah pemukiman ( tindakan kuratif).
Limbah
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada
didalam lingkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya. Hal-hal
yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu:
3.2.1 Mengelolah sampah.
3.2.2 Membuang sampah ditempatnya.
3.2.3 Membersihkan sampah-sampah yang ada disungai.
3.2.2 Membuang sampah ditempatnya.
3.2.3 Membersihkan sampah-sampah yang ada disungai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
Dari uraian di atas dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa limbah pemukiman pada air dapat memberikan dampak
negatif. Adapun dampak tersebut adalah berkurangnya jumlah oksigen yang
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah, pembuangan sampah
anorganik ke sungai dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang mengahasilkan
oksigen, deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif
untuk jangka waktu yang lama di dalam air, jadi bisa mencemari air dan meracuni
berbagai organisme air, penggunaan deterjen secara besar-besaran juga
meningkatkan senyawa fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan
ganggang dan enceng gondok (eichornia crassipes), dan tumbuhan air yang mati
dapat mengalami proses pembusukan. Proses pembusukan tumbuhan ini akan
mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan. Dari dampak di atas bisa dilakukan
pencegahan dan penanggulangan. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak membuang sampah kesungai, tidak memakai
deterjen secara berlebihan, tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung
Pb, Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran. Sedangkan
penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara mengelolah sampah, membuang
sampah ditempatnya, membersihkan sampah-sampah yang ada disungai.
4.2 Saran.
Setelah pembaca membaca karya tulis
ini, penulis menyarankan beberapa hal :
4.2.1 Tidak membuang sampah sembarangan.
4.2.2 Mengelolah sampah dengan baik.
4.2.3 Dapat menanggulangi limbah dengan baik.
4.2.1 Tidak membuang sampah sembarangan.
4.2.2 Mengelolah sampah dengan baik.
4.2.3 Dapat menanggulangi limbah dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Sungai Sekitar Rumah.
No comments:
Post a Comment